Perkuat Kerja Sama Lingkungan, DKLH Bali dan Kota Osaki Jepang Diskusikan Teknologi Jōkasō

Spread the love

Denpasar, 17 November 2025, Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali menerima kunjungan resmi dari Direktur Divisi Kebijakan Lingkungan Hidup Kota Osaki, Prefektur Kagoshima, Jepang, dalam rangkaian diskusi teknis mengenai pengelolaan air limbah cair. Tim diterima langsung oleh Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali (Dr. Drs. I Made Rentin, AP., M.Si), yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa Provinsi Bali telah menetapkan berbagai kebijakan pembangunan yang berlandaskan prinsip ramah lingkungan, termasuk penguatan pengelolaan sumber daya air, pengurangan pencemaran, serta pengembangan teknologi hijau sebagai pilar masa depan ekologi Bali. Kegiatan ini berlangsung sebagai bagian dari upaya peningkatan kapasitas dan pertukaran pengetahuan antara Bali dan Jepang, khususnya terkait teknologi Jōkasō, sebuah sistem pengolahan limbah domestik di tempat yang telah digunakan secara luas di berbagai wilayah Jepang. Dalam paparannya, tim Osaki menjelaskan bagaimana sistem ini bekerja dengan memadukan proses penguraian anaerobik dan aerobik untuk menghasilkan air olahan yang aman sebelum dilepas ke lingkungan.

Materi yang dibahas menguraikan berbagai keunggulan Jōkasō dibandingkan sistem saluran pembuangan terpusat, termasuk fleksibilitas pemasangan, biaya yang lebih efisien, serta kemampuannya untuk tetap berfungsi meski terjadi bencana. Teknologi ini dinilai sangat relevan bagi wilayah seperti Bali yang memiliki kontur geografis beragam serta kebutuhan mendesak akan peningkatan standar sanitasi. Jepang membangun budaya pengelolaan air yang ketat dari masa ke masa, dimulai sejak era Edo hingga masa modern, sehingga mampu menjaga kualitas sungai dan sumber daya air mereka.

Dalam pertemuan tersebut, turut disampaikan pula kondisi sungai dan tantangan pengelolaan air di Indonesia, termasuk keterbatasan jaringan pengolahan limbah, pencemaran air tanah, hingga tekanan kebutuhan air bersih yang meningkat. Diskusi ini menegaskan bahwa inovasi teknologi perlu dibarengi dengan sistem pemeliharaan berkelanjutan, edukasi masyarakat, dan kebijakan yang tepat sasaran. Pihak Kota Osaki menekankan bahwa instalasi teknologi bukanlah akhir dari proses, melainkan awal dari komitmen panjang dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.

Pertemuan ini diharapkan menjadi pintu pembuka bagi kerja sama lanjutan, baik dalam bentuk transfer teknologi, studi banding, maupun pendampingan teknis untuk penerapan sistem pengolahan limbah individual di Bali. Dengan ancaman pencemaran air yang semakin nyata, kolaborasi internasional seperti ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat ketahanan lingkungan dan meningkatkan kualitas layanan publik di bidang sanitasi. “Menjaga air tetap bersih berarti menjaga kehidupan tetap berlangsung.”